Postingan

Guru Sungguh Mulia di Sisi Allah

Tugas dan Tanggungjawab Sebagai Guru Sungguh Mulia di Sisi Allah Sahabat yang dirahmati Allah, Guru adalah seorang pendidik sebagai insan yang mulia dan berjasa kerana merekalah yang bertanggungjawab mendidik manusia bagi melahirkan generasi Muslim yang beriman dan beramal soleh serta sanggup melaksanakan tugas terhadap diri, keluarga, masyarakat dan negara. Guru dalam sejarah hidupnya sentiasa menghargai kejayaan anak didiknya serta sanggup bekorban dan melakukan apa sahaja untuk manfaat dan kesejahteraan orang lain. Firman Allah s.w.t. di dalam Al-Quran : يرفع الله الذين ءامنوا منكم والذين أوتوا العلم درجت Maksudnya: “Supaya Allah  meninggikan darjat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan agama (dari kalangan kamu) beberapa darjat”. (Surah Al-Mujaadalah ayat 11) Peranan guru adalah luas. Guru adalah pendidik, pembimbing dan pendorong. Dia juga penyampai ilmu, penggerak dan penasihat. Ini bermaksud, guru atau pendidik mempunyai

SHOLAWAT KESADARAN

 Assalamu "alaikum, Wr. Wb. Segala Puji Bagi Allah SWT Pencipta alam semesta seisinya. Sholawat Salam Kepada Utusan-Nya Nabi Muhammad SAW. Serta para kekasih Allah SWT. yang meliputi alam semesta. Redaksi Sholawat Kesadaran / Ma’rifat    merupakan bagian bait dari Sholawat Wahidiyah yang mempunyai faedah untuk menjernihkan hati dan ma’rifat Billah wa-Rosulihi SAW, yang selama ini kita ma’lumi. Dalam kandungan Sholawat tersebut masih banyak mengandung intisari-intisari yang lain    tentang sebagian petunjuk hidup, terutama dalam kandungan sholawat kesadaran/ ma’rifat Kepada Allah SWT. Dalam Kandungan Sholawat Kesadaran mempunyai intisari tentang pengenalan, kesadaran    kepada Sang Kholik, yakni Allah SWT. Dalam hal ini manusia mengakui akan Kebesaran, Kekuasaan    Allah SWT. Dan memposisikan akan manusia sebagai hamba yang sangat lemah/ tidak berdaya dalam kehidupan, kecuali dengan    idzin-Nya. Masih banyak juga kandungan sholawat tersebut yang mempunyai intisari doa-

BATU PUN MENANGIS

BATU PUN MENANGIS UNTUK MENJADI PENGHUNI SURGA (Di kutip dari kitab Uqudul Lijain) Pada suatu hari Rasulullah SAW mengunjungi putri kesayangannya yang bernama Fatimah untuk suatu keperluan. Namun apa yang bterjadi, sesampainya di rumah Fatimah ra Rasulullah SAW terkejut karena mendapati putrinya tersebut menangis di samping penggilingan gandum yang terbuat dari batu. "Wahai Fatimah, apa yang menyebabkan engkau meangis? Semoga bukan ayahmu yang membuat engkau menangis," ujar Rasulullah SAW. "Ya Rasulullah, penggilingan ini dan urusa-urusan rumah tanggalah yang menyebabkan aku menangis," jawab Fatimah yang berurai air mata. Siti Fatimah ra mengaku bahwa tangisnya pecah karena beratnya pekerjaan rumah tangga yang dijalaninya dan merasa sangat capek menggiling gandum untuk dijadikan tepung. Hampir seharian Fatimah menggiling sehingga jari-jarinya terasa sakit. Setelah Fatimah mengadukan permasalahannya, segera saja Rasulullah SAW mendatangi gilingan gand

Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siradj dalam Mujahadah Kubro Wahidiyah...

Gambar

Prof. Dr. K.H Said Aqil Siradj Ketua Umum PBNU dalam Mujahadah ...

Gambar

Ceramah Agama Islam KH. Jazuli Yusuf Malang

Gambar

SERPIHAN "BATU" WAHIDIYAH DI CILACAP

Gambar
Serpihan Batu Wahidiyah di Cilacap Oleh : Cak Rasyid/ Infokom PSW Cilacap Cilacap  – Dewan Pimpinan Cabang Penyiar Sholawat Wahidiyah (DPC PSW) Cilacap sebagai salah satu mitra perjuangan terus meningkatkan kualitas Khidmahnya terhadap lembaga PSW yang keberadaanya di pusat (DPP PSW Jombang). Dengan semata-mata ingin menggapai rasa cintanya terhadap perjuangan Wahidiyah, yang bermottokan Fafirru IllallohWa-Rosulihi Saw. Beserta Nadzroh Ghoutsi Hadza Zaman Ra. Dan sesuai dengan Visi Wahidiyah sendiri “ Perjuangan Wahidiyah mempunyai tujuan terwujudnya keselamatan, kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan hidup lahir batin, materiel dan spiritual di Dunia dan Akhirat bagi masyarakat Umat manusia seluruh Dunia” . Atas inisiatif pengurus Kecamatan Gandrungmangu, dan Dewan Pimpinan Cabang Penyiar Sholawat Wahidiyah (DPC PSW) Cilacap. serta didorong oleh para jama’ah Wahidiyah se-Cilacap, maka dengan waktu yang sangat relative singkat 1 bulan  setelah meninggalnya K. Towil Mu